Kamis, 31 Mei 2012

Riyanni Djangkaru



Lahir di Bogor, Jawa Barat, 31 Januari 1980. Anak pertama dari empat bersaudara ini mulai terkenal sejak menjadi presenter Jejak Petualang tayangan TV7 tahun 2002 - 2006. Riyanni semakin terkenal di pertengahan tahun 2005, Lulusan Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor ini sekarang masih bekerja di dunia pertelevisian meski tak lagi menjadi presenter "Jejak Petualang". Riyanni terlihat di Trans 7 dalam "Redaksi Pagi" sebagai presenter "Jalan Pagi" serta “Sportawa”.

Awalnya wanita berdarah Garut dan Palembang ini ingin menjadi news presenter. Meski lowongan untuk presenter olahraga telah lewat, Riyanni tetap mengirimkan lamaran. Setelah menyisihkan ratusan orang, wanita dengan tinggi 168 cm ini pun didapuk menjadi presenter Jejak Petualang.

Riyanni menikah dengan Deni Priawan pada bulan Februari 2006. Dari pernikahan ini, mereka telah mempunyai seorang anak, Brahman Ahmad Syailendra.

Menelusuri gua, mendaki gunung, arung jeram dan masuk ke pelosok terpencil di sudut-sudut perkampungan Indonesia, adalah aktivitasnya sewaktu menjadi presenter program dokumenter "Jejak Petualang" tayangan TV7 tahun 2002 - 2006. Kehidupan wanita 27 tahun berparas cantik, tinggi 168 cm dengan berat 48 kilo inipun lekat dengan alam. Bukan pekerjaan mudah. Sama halnya untuk berkesempatan menjadi presenter acara itu. Persyaratan yang dikeluarkan TV7 adalah: wanita muda, berparas cantik dan menarik, pintar, berwawasan luas dan menyukai kegiatan alam bebas seperti naik gunung, arung jeram, masuk gua dan menyelam.

Riyanni Djangkaru, salah satu dari ratusan calon presenter yang lolos seleksi super ketat itu. Ia mampu menyisihkan sejumlah saingannya yang berdatangan dari beragam kalangan: pecinta alam, model dan peragawati. Sangat kebetulan, alam lepas tak asing bagi penyuka ular ini. Masa kecil wanita berdarah Garut dan Palembang ini terbiasa main di semak-semak seperti hutan. "Bagi aku, bermain di daerah pedalaman seperti itu lebih nyaman daripada jalan ke mal," cetusnya sembari tergelak.

Kini, setelah tak lagi menjadi presenter "Jejak Petualang", wanita penyuka ular ini tetap memilih bekerja di dunia pertelevisian. Ia terlihat dalam "Redaksi Pagi" sebagai presenter "Jalan Pagi". Bagaimana nasib gelar sarjana hukum yang telah diraihnya dengan susah payah? Jawab Riyani setelah bersusah payah selama 8 tahun di bangku kuliah, akhirnya aku lulus juga. Sebenarnya, aku tidak punya tujuan khusus ketika memilih pendidikan di bidang hukum. Yah, paling untuk penerapan dalam kehidupan sehari-hari saja.

Buat Riyani tempat terindah yang pernah di datangi adalah Pegunungan Jayawijaya, karena tempat adanya salju di khatulistiwa. Di sana banyak fosil, dan juga bertemu burung Snow Robin yang merupakan burung langka berwarna hitam merah. Saat di pegunungan Jayawijaya, aku dan teman-teman pernah mencoba menuju puncaknya, tetapi karena ada medan rock climbing vertikal 600 meter, aku tidak sanggup melewati. Begitupun, aku bisa menikmati perpaduan pegunungan granit bercampur dengan salju yang putih dan suasana subuh. Warnanya menjadi monokromatik. Sumpah, keren banget. Itu lah saat yang tak terlupakan :)

thx.

Riyanni Djangkaru Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Terima kasih sudah berkomentar